MENGAPA
GREEN?
Kekhawatiran terhadap kemerosotan
lingkungan menginisiasi kebijakan baru yang bertujuan untuk meminimalisir
kerusakan. Dalam skala makro dan mikro dikenal dengan konsep kota hijau untuk skala makro dan green building dan green infrastructure pada tataran mikro.Green building awalnya adalah aplikasi rooftop pada atap bangunan yang selama ini hanya menjadi “ruang kosong”. Melalui konsep green building ruang kosong ini
dimanfaatkan untuk kegiatan urban farming.
Rooftop berfungsi mengurangi emisi
CO2 serta menjadi solusi ekologi alami untuk mengurangi dampak dari Urban Heat Island (UHI).
Saat ini konsep bangunan hijau tidak
lagi berorientasi pengadaan “fisik” hijau pada bangunan melainkan sebagai suatu
sistem pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan komprehensif. Prinsipnya adalah
bahwa bangunan hijau merupakan bangunan yang memuat aspek ekologis seperti
konservasi energi, penyesuaian dengan iklim, minimalisasi sumberdaya dan
memperhatikan site atau lokasi
sekitar kawasan rumah sakit dengan pemukiman warga.
Green
building dimaknai sebagai upaya
memaksimalkan pemakaian energi pada bangunan untuk mengurangi emisi CO2 dan
menjaga keseimbangan lingkungan. Green
building diwujudkan dalam sebuah karya kompetisi bangunan hemat energi
tingkat ASEAN oleh Jimmy Priatman (Dosen Arsitektur Universitas Kristen Petra
Surabaya) dengan mengembangkan green building
berbasis efisiensi energi. Jimmy merancang gedung empat tingkat dengan
kapasitas 13.000 orang dan melakukan efisiensi energi dalam jumlah besar
melalui teknik tata bangunan dan tata udara yang lebih efisien sehingga mampu
menghemat energi listrik 50-60%.
BANGUNAN
HIJAU UNTUK RUMAH SAKIT
Green Building Council California |
Bangunan hijau khususnya untuk rumah sakit pada tidak sepenuhnya
sama dengan penerapan bangunan hijau untuk bangunan lain. Hal ini disebabkan
karena selain konservasi energi, pengelolaan limbah rumah sakit, letak posisi
rumah sakit terhadap arah angin merupakan pertimbangan penting. Laman Hospital
Review menjelaskan pada tahun 1970, rumah sakit di California telah menerapkan
konsep “hijau” dan tidak dibatasi pada hijau secara fisik dengan pembuatan
taman tetapi lebih menekankan pada desain rumah sakit ramah lingkungan.
Strategi yang dilakukan adalah dengan memberikan sertifikasi LEED (Leadership in Energy and
Environmental Design) yang mengembangkan prinsip ekologi seperti,
efisiensi penggunaan AC, area untuk cahaya ambient, proses daur ulang yang berlangsung alami, tidak ada campur tangan
manusia.
Sutter Health (Sutter Medical Center of
Santa Rosa) merupakan rumah sakit yang
mengembangkan green design. Konsep green design tersebut adalah rumah sakit
modern, green building, dan tahan
gempa. Rumah sakit Sutter Health menekankan
pada 4 (empat) hal pengelolaan green hospital yaitu: (1) konservasi sumberdaya,
(2) energi alternatif, (3) konservasi air, (4) green house gas. Sutter Medical Center terus
mengevaluasi sistem energi lain dan teknologi berkelanjutan untuk mengurangi polusi
karbondioksida. Potensi sumber energi masa depan yang dikembangkan adalah solar panel dan photovoltaics.
Selain
Sutter Medical Center, Gundersen Health
System bekerja sama dengan beberapa rumah sakit di Wisconsin mengembangkan green building dan green energy. Gundersen
Health System mengembangkan infrastruktur energi yaitu geothermal heat pump system, yang dimanfaatkan sebagai sumber penghasil
energi. Cara kerja geothermal heat pump
system pada rumah sakit dengan memanfaatkan panas bumi untuk menghasilkan
energi melalui medium air yang tertampung pada sumur pompa panas, nantinya akan
menambahkan panas pada gedung khususnya pada musim dingin. Energi yang
dihasilkan dari geothermal juga dimanfaatkan
untuk sterilisasi peralatan medis. Penggunaan geothermal mampu menghemat pemakaian energi sebesar 70-80
KBTU/tahun dan mengurangi ketergantungan energi pada bahan bakar fosil.
BAGAIMANA
MEWUJUDKAN GREEN HOSPITAL?
Wacana mengenai green hospital di Indonesia
memerlukan kajian lebih lanjut, tidak terbatas pada lingkup penerapan green hospital saja. Kajian lain
terletak pada kebijakan apakah dapat
diterapkan untuk semua jenis rumah sakit? Berikutnya, apakah penerapan green hospital akan membebani biaya
pengobatan pasien? Sebelum memberlakukan green
hospital diperlukan tahapan dalam penetapan standarisasi. Tahapan ini
meliputi hirarki periode jangka waktu penerapan standarisasi. Misalnya pada
tahap pertama periode (5-10 tahun), rumah sakit yang dipersiapkan menuju green hospital dapat memenuhi kriteria
pada tataran pemanfaatan sumberdaya alam seperti penyediaan ruang terbuka
hijau, green belt, sistem pencahayaan
dalam ruangan dan rooftop garden.
Penerapan bangunan hijau untuk rumah
sakit (gedung lama) dapat dimulai dengan merekonstruksi beberapa bagian
bangunan untuk menata kembali sirkulasi udara dan sistem pencahayaan dalam
ruangan rumah sakit. Menggunakan jendela berukuran besar agar cahaya bisa
menerangi dan memaksimalkan suhu ruangan. Di sekeliling bangunan rumah sakit
atau bangunan pengelolaan limbah dapat diberi sekat berbentuk green belt (jalur hijau) menggunakan
tanaman Shorea Lepsula yang berfungsi
untuk menyerap CO2. Semakin tinggi kerapatan tanam dari tanaman akan
berpengaruh terhadap tingkat penyerapan CO2.
Pada
tahap selanjutnya, periode (10-15 tahun) kriteria green hospital diwujudkan melalui greenery system. AC hemat energi, pengelolaan air bersih
menggunakan sistem penampung air hujan pada sistem tangki bawah tanah. Penerapan
selanjutnya periode ketiga (15-20) pada rumah sakit dengan menerapkan
standarisasi green hospital melalui
penyediaan prasarana fisik seperti solar cell, photovoltaic, geothermal
heat pump system, dan pengelolaan limbah daur ulang rumah sakit. Tindak
lanjut terhadap penerapan bangunan hijau rumah sakit berwawasan lingkungan dapat
dilakukan dengan melampirkan kriteria bangunan hijau (green hospital) pada pembuatan dokumen AMDAL rumah sakit.
Pertimbangan
lainnya adalah menentukan/melakukan klasifikasi tipe rumah sakit green hospital. Sebagian rumah sakit
tidak diharuskan menyediakan sarana fisik seperti penyediaan solar cell, photovoltaic, dan sumber energi
alternatif lainnya. Memenuhi standarisasi green
hospital untuk rumah sakit tipe A (tingkat Kabupaten) cukup dengan
mengembangkan pembuatan rooftop,
greenbelt (jalur hijau), dan sistem pencahayaan dengan memanfaatkan sinar
matahari. Kebijakan selanjutnya yaitu memberikan sertifikasi LEED bagi rumah sakit yang menerapkan
strategi desain rumah sakit berwawasan lingkungan.
Di
Indonesia sudah ada sertifikasi ISO 9001:2000 yang merupakan standar
internasional untuk sistem manajemen kualitas. ISO 9001:2000 menjamin penilaian
suatu sistem menajemen dan kualitas produk sesuai persyaratan yang ditetapkan. Sertifikasi
tersebut diharapkan dapat memperbaiki pelayanan kesehatan dalam bentuk penyediaan
sarana dan prasarana, agar pasien mendapatkan
perawatan dan pemulihan kondisi kesehatan yang terbaik.
*****
·
Solar cell = Solar
panel adalah alat yang merubah sinar matahari menjadi listrik melalui
proses aliran-aliran elektron negatif dan positif didalam cell modul tersebut
karena perbedaan electron.
·
Photovoltaic = Photovoltaic
cell adalah suatu transducer yang berfungsi untuk mengkonversi energi cahaya
matahari menjadi energi listrik
·
AMDAL= AMDAL adalah kajian
mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha
dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi
proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan
(Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak
Lingkungan). - See more at: http://www.menlh.go.id/amdal/#sthash.SarCHc9T.dpuf
·
Urban Heat Island = kawasan
yang memancarkan panas berlebih karena proporsi luas kawasan hijau tidak
sebanding (lebih sedikit) dari area terbangun.
*************************
Ditulis untuk Kompetisi Blog "Green Hospital", RSUD Daya Makassar.
Sumber gambar : Hospital.htm
Dimuat juga di situs resmi RSUD DAYA.
Ratih Purnamasari | @Purnama_rara | ratih.weningdi@gmail.com
iyo bagusmi kakaaaa ....
ReplyDeletesuka pengaturan sepasinya.
terima kasih fan, sudah ajar buat kalimat yg nd blibet, hehehe :)
ReplyDelete