Sudah Matangkah Rencana Relokasi Ibukota Negara?

Isu pemindahan ibukota dari Jakarta ke daerah lain tidak pernah surut, dan Palangkaraya masih menjadi kandidat daerah yang memenuhi berbagai kriteria sebuah ibukota. Alasan pemilihan kota Palangkaraya disebabkan oleh kondisi geografis serta demografi Palangkaraya. Palangkaraya tepat berada di tengah Pulau Kalimantan dan merupakan kawasan yang bebas dari ancaman gempa karena tidak termasuk dalam daerah patahan. Selain itu jumlah penduduk masih tergolong sangat rendah luas lahan sangat luas dan potensi alam begitu besar di Palangkaraya.

Penerbangan dari Jakarta ke Kalimantan hanya memakan waktu selama dua jam saja. potensi ini kemudian dinilai sebagai alternatif untuk memindahkan ibukota Jakarta. wacana memindahkan Ibukota negara dari Jakarta ke Palangkaraya disebabkan karena daya dukung lingkungan serta daya tampung manusia yang melebihi ambang batas.

1380327251957906924
emisi/tahun kendaraan bermotor di Jakarta ((Sumber : The Study on the Inteqrated Air Qulity Manajement for Jakarta Metropolitan Area)

Isu lingkungan di Jakarta seperti pencemaran udara akibat polusi semakin mengkhawatirkan. jumlah kendaraan roda dua meningkat 5 X  lipat selama 10 tahun. Tingginya angka jumlah kendaraan roda dua di Jakarta disebabkan karena kualitas dan keamanan menggunakan transportasi umum sangat rendah. Secara kualitas, infrastruktur jalan masih sangat rendah untuk mendukung kelancaran dan sebaran lalu lintas yang merata.

1380327583603526822
Asumsi kerugian akibat kemacetan di Jakarta (dok.pri)

Kemacetan yang terus terjadi setiap hari menimbulkan kerugian terus menerus bagi pengguna jalan di Jakarta. Transportasi umum seperti Busway tidak memecahkan masalah transportasi Jakarta yang sudah sedemikian parah. Kemacetan yang semakin menggila, setiap tahun pemerintah harus mensubsidi bahan bakar premium sekitar Rp.40 Triliun dan waktu yang terbuang percuma di jalan. Buruknya manajemen transportasi publik menyebabkan masyarakat enggan menggunakan busway, solusi akhir yan diyakini mampu mengeluarkan masyarakat dari kemacetan yang terus menjebak dengan membeli kendaraan pribadi.

Maka ketika banjir tahun 2013 kembali melanda Jakarta dan menimbulkan kerugian materi yang sangat besar, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali mendiskusiakan wacana pemindahan ibukota Jakarta. presiden SBY menyiapkan tiga opsi mengenai rencana pemindahan tersebut. scenario pemindahan ibukota tersebut terdiri dari :

1. Mempertahankan Jakarta sebagai ibukota pusat pemerintahan, ekonomi, dan perdagangan. Konsekuensinya harus ada pembenahan total atas macet, banjir, transportasi, pemukiman dan tataruang wilayah Jakarta.
2. Membangun ibukota baru
3. Ibukota tetap di Jakarta tetapi pusat pemerinthan dipindahkan kelokasi lain.

Sejarah wacana pemindahan ibukota sudah terjadi sebelum  kemerdekaan RI.Tumenggung Wiraguna adalah ahli tata kota Jawa pernah menyarankan Sultan Agung untuk merebut Batavia karena Batavia memiliki potensi besar dalam kegiatan perdagangan dan pasar internasional.
Breuning menulis bukunya untuk mengenang mantan walikota Batavia Ir. E.A. Voornemen (walikota terakahir di zaman hindia Belanda) dan Ir.T.Karsten, arsitek dan ahli perencanaan kota. dalam bukunya dibahas mengenai perkembangan kota Batavia. Dari denah Batavia, Breuning menduga bahwa seperti juga kerajaan Banten, Jacatra atau Batavia pada awal abad ke 17 merupakan pemukiman yang terlindung oleh tembok batu.

13803277481316374
Sejarah usaha pengendalian banjir di Jakarta (dokpri)

Salah satu denah Batavia yang pertama dibuat oleh seseorang pegawai VOC bernama Floris van Berkenroode membuat peta yang menunjukkan bahwa kota Batavia dikembangkan kearah selatan mengikuti berbeloknya sungai Ciliwung ke arah timur. Di ujung selatan kota terdapat gerbang dengan jembatan di dekatnya menuju jalan bernamaHerenweg. Jalan ini dikenal sebagai jalan Pangeran Jayakarta. Pada waktu itu, jalan P.Jayakarta sudah dibuat agak tinggi karena pada musim hujan sering terendam air, artinya sejak tahun 1627 daerah ini sudah rawan banjir.

Wacana memindahakan ibukota Jakarta kemudian jangan sampai menjadi respon emosional akibat kejenuhan menghadapi permasalahan tata kota di Jakarta. sejarah pemindahan ibukota di beberapa negara memperlihatkan bahwa ada negara yang sukses melakukan pemindahan ibukota negara dan ada juga yang gagal. Canberra (Australia) merupakan kota yang sering mendapat penghargaan sebagai tata kota terbaik didunia menjadi ibukota baru Australia.

Pemidahan ibukota Pakistan dari Karachi ke Islamabad pada tahun 1960 juga dinilai berhasil. Kazakhstan juga boleh dikatakan berhasil melakukan pemidahan ibukota, jika sebelumnya ibukota negara Kazakhstan terletak di Almaty ke daerah padang gersang diAstana pada tahun 1997. Pemindahan ibukota ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan kemacetan yang terjadi di kota sebelumnya.

gedung Palace of Peace and Reconciliation berbentuk piramid diperuntukkan untuk konferensi perdamaian (Astana, KAzakzhstan)
gedung Palace of Peace and Reconciliation berbentuk piramid 
diperuntukkan untuk konferensi perdamaian (Astana, KAzakzhstan)

Malaysia juga suskes memindahkan pusat pemerintahan ke Purtrajaya sedangkan ibu kota negara tetap di kuala lumpur. Berbeda dengan kesuksesan pemidahan ibukota negara di beberapa negara lainnya, Jakarta sendiri memiliki sejarah panjang dalam pembentukan ibukota negara. oleh karena itu berbagai masalah tata kota yang dihadapi saat ini tidak lantas menlahirkan solusi serba cepat dengan memindahkan ibukota negara atau pusat pemerintahan di kota lain.

Selain masalah dana pembangunan, masalah sosial dan budaya turut menjadi perhatian kita semua. Jika benar rencana pemindahan ibukota negara di Jakarta akan dipindahkan di kota lain seperti Palangkaraya, maka langkah pernah yang perlu dipikirkan adalah kondisi sosial masyarakat terlebih dahulu. Menyediakan berbagai infrastruktur kota dan pemenuhan kebutuhan fasilitas umum untuk masyarakat yang akan bertempat tinggal di ibukota negara yang baru tidak lantas menjawab permasalahan tata kota.

Semua pihak tentu tidak ingin kondisi penataan kota di Jakarta yang amburadul diduplikasi kembali di kota lain. Kita juga tidak menginginkan apabila rencana pemindahan ibukota negara disebabkan karena masalah kota Jakarta yang sudah semakin parah. Pemikiran seperti ini bersifat emosional dan hasil yang akan terlihat bersifat jangka pendek, 20 atau 50 tahun kemudian kota baru ini akan kembali seperti Jakarta.

Sekiranya rencana pemindahan ibukota negara di kota Palangkaraya (misalnya) perlu kita kaji kembali. Jika memang harus dilaksanakan harapan saya adalah masyarakat sudah siap dengan pembangunan yang akan dipersiapkan di daerah mereka. Bukan kota yang membentuk perilaku warga kotanya. Melainkan budaya masyarakat setempat yang telah matang untuk menyambut pembangunan berkelanjutan sudah berjalan dan menjadi gaya hidup masyarakat setempat. Bukan lagi pembangunan yang membentuk perilaku warga kota.

Tradisi dan nilai budaya menjadi faktor utama dalam mendukung kesuksesan pembangunan kota kita, buktinya Tokyo merupakan kota terpadat di dunia namun kualitas lingkungan hidup masih terpelihara. Karena didukung dengan tradisi dan budaya warga Tokyo. Konsistensi masyarakat Tokyo yang mereka jaga adalah kedisplinan yang tinggi. Dalam kehidupan sehari-hari mereka sudah menjadikan kedisiplinan sebagai bagian dari hidup dan ini berdampak pada sikap mereka dalam memelihara lingkungan dan kota.

Rencana pemindahan ibukota negara harus dipersiapkan dengan matang, permasalahan kota-kota lain di Indonesia serta negara-negara lain sudah seharusnya menjadi pengetahuan bersama seluruh warga kota. pemerintah juga sudah mengantisipasi lonjakan dan ledakan penduduk yang terjadi 20 – 50 tahun kemudian. Menyiapkan transportasi massal, serta sistem pembangunan kota yang dinilai berkelanjutan telah kita pahami betul dengan baik. Jika masyarakat yang kita “bangun” terlebih dahulu saya meyakini permasalahan kota dapat kita selesaikan. Bagaimana membangun kota yang bersahabat agar warga kota mencintai kotanya sendiri. Masalah kota Jakarta dapat diatasi apabila fungsi pengelolaan kepadatan penduduk bisa dilaksanakan, dan lagi manajemen transportasi publik diperbaharui, soal mobil murah, hanya akan menambah daftar masalah transportasi di Jakarta.

Comments