Kawasan Pendidikan Terpadu berubah menjadi Pusat Kawasan Demonstrasi Terpadu Makassar

Aksi demontrasi mahasiswa Makassar selama hampir sepekan telah menyita perhatian publik melalui media eletronik. Mahasiswa seluruh kampus negeri dan beberapa kampus swasta ikut turut ke jalan melakukan orasi menolak harga BBM. Parahnya setiap aksi demontrasi berlangsung, maka para pengguna transportasi harus bersiap menghadapi kemacetan luar biasa karena ruas jalan utama yang menguhubungkan kota Makassar dengan kabupaten sekitar tidak bisa melintasi jalan utama yakni Jl.Sultan Alauddin.

Kemacetan tidak hanya terjadi dijalan Sultan Alauddin, mengarah ke Jl. A.Pettarani kemacetan kembali mengepung ruas jalan, di lokasi ini juga berdiri sebuah universitas yang rutin melakukan aksi demonstrasi. Titik utama kemacetan berlanjut pada ruas jalan Urip Sumoharjo, kawasan ini berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Makassar merupakan kawasan pendidikan terpadu, sehingga hampir disepanjang jalan koridor utama berdiri beberapa universitas negeri dan swasta. Selama hampir 10 tahun terakhir, tanah disepanjang ruas jalan Urip Sumoharjo disesaki bangunan komersil dan jasa, maka tidak heran pada saat jam puncak seperti pagi, siang dan sore hari kemacetan panjang memenuhi ruas jalan Urip.

Aksi Demonstari Mahasiswa (Sumber: nasional.news.viva.co.id)

Ruas jalan utama di Makassar seperti jalan Sultan Alauddin, AP.Pettarani dan Jalan Urip Sumoharjo merupakan jalur utama yang menghubungkan Makassar dengan kabupaten Gowa (Sultan Alauddin), TOL Reformasi (Bandara) dan kabupaten Maros (Urip Sumoharjo-Perintis Kemerdekaan).  Pada jalan protokol tersebut berdiri perguruan tinggi negeri dan swasta, tidak hanya perguruan/universitas, bangunan publik lain seperti gedung pemerintahan, perkantoran swasta, komersil dan jasa berada di ruas jalan tersebut.

Apabila dikaitkan dengan aksi demonstrasi mahasiswa Makassar, maka dapat dikatakan bahwa pola ruang kota sepanjang koridor jalan primer merupakan salah satu “peluang” strategis bagi mahasiswa dalam menghimpun kekuatan dan kordinasi demonstrasi secara terpadu dengan seluruh mahasiswa yang tersebar pada beberapa universitas. Keberadaan bangunan publik lain milik pemerintah dan swasta yang terdapat di koridor primer tersebut semakin memudahkan mahasiswa untuk melakukan pengrusakan kendaraan dinas yang akan melalui/melewati jalan koridor primer menuju tempat kerja para pejabat pemerintah.

13711730891371560426
Peta Sebaran Lokasi Demonstrasi Makassar (sumber peta:peta RBI 1991, Lembar 54, dibuat Anugrah Purnamasari)
Mungkin keadaan akan sedikit berbeda apabila tidak terjadi tumpang tindih fungsi kawasan pada koridor jalan primer (Sultan Alauddin, AP.Pettarani, Urip Sumoharjo, dan Perintis Kemerdekaan). Kemacetan luarbiasa dan tingkat kerusakan fasilitas publik tidak akan terjadi apabila pemerintah kota mempertegas kejelasan peruntukan kawasan. Bukan sebaliknya, pemerintah kota malah memberikan izin pembangunan Makassar Town Square padahal dalam RTRW Kota Makassar kawasan tersebut tidak diperuntukkan untuk kawasan perdagangan. 

Penyimpangan tata ruang semakin Nampak setiap tahun di sepanjang jalan Perintis, setiap hari terutama pada sore hari kemacetan bisa berlangsung hingga berjam-jam. Jalan Perintis kemerdekaan tidak terlihat sebagai kawasan pendidikan terpadu lagi, malah lebih mirip seperti kota RUKO, dan sebentar lagi akan memiliki dua fungsi kawasan selain kawasan pendidikan terpadu sekaligus kawasan demonstrasi terpadu.

Comments