Persiapan Memasuki Dunia Kampus

13721328621898437833
sumber ilustrasi : mnlibrary.org
Ujian masuk perguruan tinggi negeri baru saja usai seminggu yang lalu. Teman-teman yang bercita-cita memasuki perguruan tinggi tentu memiliki harapan agar lulus di jurusan yang menjadi cita-cita kita sejak kecil. Namun ada hal lain yang perlu teman-teman pikirkan dari sekarang, agar sekiranya setelah lulus di perguruan tinggi, teman-teman bisa beradaptasi dengan lingkungan dan dunia kampus yang sangat berbeda dengan masa-masa sekolah sewaktu SMA.

Beberapa bulan yang lalu saat mengunjungi perpustakan salah satu universitas di kota Yogya, saya menemukan satu buku yang cukup menarik. Menarik karena di dalam buku tersebut diulas hal-hal mengenai psikologi calon mahasiswa (i) sebelum memasuki perguruan tinggi. Salah satu bab dalam buku tersebut berjudul “Going to college”. Saya ingin membagi informasi tersebut, ditambahkan dengan pengalaman pribadi saya ketika memasuki perguruan tinggi, bagaimana beradaptasi dengan teman-teman kuliah dan rutinitas/jadwal perkuliahan yang cukup padat. Semoga pengalaman dan informasi ini bisa memberi motivasi bagi teman-teman selama persiapan menuju dunia kampus. Salam sukses..

Berikut ulasan John B. Bader dalam tulisannya “Going to college” dan sedikit pengalaman saya yang saya tambahkan,

1. There are no teachers in college
Di dalam kampus, seorang professor tidak seperti guru. Professor seperti partner dalam belajar dan akan membantu teman-teman dalam mengembangkan ide-ide. Terkadang dalam memberikan penjelasan kurang jelas, hal ini bertujuan agar mahasiswa menggali sendiri dengan sudut pteman-temanng yang dimiliki melalui tinjauan berbagai literatur. Pekerjaan kita sekarang adalah belajar tanpa arahan dan pengawasan seperti yang diberikan oleh guru pada saat kita SMA.

2. The Professors don’t know me
Dalam ruang kuliah terdiri dari jumlah mahasiswa yang jumlahnya cukup banyak sehingga kondisi ini membuat dosen tidak punya cukup waktu untuk mengenal dengan baik dan tahu kebutuhan teman-teman. Dosen seperti kehilangan keinginan dan kemampuan untuk mengenal dan mengentahui nama kita.

Hal ini bisa saja membuat teman-teman shock, ketika masih bersekolah SMA Teman-teman bertemu guru setiap hari dan cukup mengenal teman-teman dengan baik, apalagi jika teman-teman adalah siswa yang cukup berprestasi tentu teman-teman menjadi murid yang difavoritkan oleh guru. Sekarang kita berada dalam satu unit fakultas dan tidak ada yang mengenal. Kita bisa menyiasati dengan mengikuti seminar atau kursus bahasa.

3. Lectures are collegiate, but what do I do in them?
Dosen sangat tidak menyukai catatan kuliah yang acak-acakan, kotor. Ketika kita menghadapi dosen yang tidak begitu familiar dan memegang mata kuliah yang cukup penting, maka kita bisa menghindari beberapa hal. Pertama, jangan terlalu percaya dengan catatan yang dicatat oleh teman. Kedua, kita punya kemampuan untuk mengtema-temakan apa yang kita dengar dan apa yang kita ingin ingat.

Hal ini berarti kita membangun mental percakapan  dengan dosen. Kemudian kita bisa mencoba untuk merasakan dan menghubungkan dengan apa yang telah dibaca, mengapa hal tersebut cukup penting, cobalah untuk bersikap kritis, kemudian mencatat hal yang benar-benar tidak kita pahami, bertanya secara professional, dosen sangat menyukai pertanyaan yang cukup spesifik.

4. I’ve got a lot of time, right?
Lakukan hal yang terukur dan pasti setiap menit!. Di sekolah menengah atas kita menghabiskan waktu selama enam hingga tujuh jam sehari, enam hari dalam seminggu. Malam hari belajar selama dua jam dalam seminggu, jadi totalnya sekitar 42 jam, dan 75% kita habiskan di sekolah. Di kampus, perkuliahan yang berlangsung dalam kelas sekitar lima belas jam  seminggu, dengan tambahan tiga puluh jam diluar kelas, jadi lebih dari 65% waktu akademik yang tidak terjadwal atau terperdiksi, atau berada di perpustakaan. Dunia akademik kampus akan berbanding terbalik dengan dunia semasa SMA. Kita memiliki 30 jam yang dapat kita gunakan dan maksimalkan dengan manjemen waktu yang cukup rigid. Waktu 30 jam tersebut dapat teman-teman gunakan untuk berfikir analitik dan mengamati bacaan, tulisan berbagai masalah. Hal ini akan membuat diri lebih produktif dan membantu kita menangani situasi ketika belum menemukan teman berdiskusi.

5. My parents aren’t here
Pada tahap ini menjadi bagian terbaik dalam hidup. Tidak ada orang tua yang akan mengingatkan terkait hal-hal sederhana yang selama ini lakoni. Pada masa ini adalah tahap dimana kita dapat belajar dan memperoleh pengalaman baru walaupun akan sedikit mempengaruhi kondisi psikologi. Kondisi ini dapat dimanfaatkan dengan memulai menjadi pribadi “pemilik” terkait pilihan pendidikan kita. Menjadi bagian penting dalam proses belajar mengenai hal-hal yang dapat membuat kita tertarik dan hal tersebut tidak sebanding dengan ekspektasi orang lain terhadap apa yang dipelajari.

6. what is sociology?
Sebelum memasuki dunia kampus, cobalah untuk memulai mengamati kondisi disekeliling yang tidak begitu familiar, bersikap disiplin, membuka komunikasi yang lebih aktif dengan orang-orang disekitar.

7. college is a big place
Kampus terdiri dari bangunan yang memiliki fungsi tertentu sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Fasilitas tersebut akan membantu selama masa perkuliahan, ini bertujuan agar kita bisa lebih fokus dan tidak mengalami kesulitan mencari referensi atau ingin melakukan eksperimen terkait bidang ilmu yang ditekuni.

8. who are all these people?
Dalam dunia kampus kita akan bertemu dengan banyak orang yang datang dari berbagai daerah, negara. Pelajari setiap perbedaan dan eksplor hal positif yang bermanfaat untuk studi.

9. I can’t get involved. I’m adjusting
Kembangkan potensi yang ada dalam diri dengan mengikuti berbagai kegiatan yang dapat menambah wawasan serta membantu untuk bersosialisasi dengan banyak orang. Bertemu dengan banyak orang, mempelajari kebiasaan mereka. Jika kita senang menulis, kejadian sehari-hari dapat kita tuliskan atau dapat kita bagi juga di kompasiana sebagai sumber informasi bagi teman-teman lain. Selain menambah pengetahuan, kita juga mendapat informasi mengenai ragam kehidupan dunia kampus di tempat lain.

****
Sebagian tulisan bersumber dari 11 Habbits of Highly Succesful College StudentJohn B. Bader

Comments