Membangun Kepribadian Melalui Kerjasama Tim

sumber gambar:http://www.veritasatlanta.com/
sumber gambar:http://www.veritasatlanta.com/
Dalam sebuah tim atau kelompok, tidak jarang terjadi silang pendapat antar anggota kelompok. Perselisihan bisa disebabkan oleh banyak hal, dan terkadang menimbulkan komunikasi yang kurang baik antar anggota. Kondisi ini tentu tidak sehat dalam meneruskan kerja tim yang dilaksanakan, karena dapat berpengaruh terhadap kualitas pekerjaan yang akan dihasilkan. Tim yang sehat akan berdampak positif pada kualitas pekerjaan yang dihasilkan, misalnya saja pekerjaan bisa selesai tepat waktu dan target pencapaian yang memuaskan. Tim yang sehat tidak lepas dari pengaruh pola kepemimpinan yang dijalankan oleh ketua kelompok.

Ketua tim/kelompok harus mampu meminilisir konflik yang ada dalam internal kelompok. Pengalaman menjadi anggota kelompok dalam kegiatan perkuliahan memberi banyak kesempatan bagi saya untuk mengenal secara lebih dekat rekan/teman yang tergabung dalam satu prodi yang sama. Dunia kampus yang cenderung individualis dalam beberapa hal mempengaruhi komunikasi sosial antar mahasiswa. Melalui pembentukan tim pada tugas kuliah diharapkan dapat meningkatkan kemampuan sosialisasi kita sebagai manusia, karena kita bukan robot.

Kemampuan manusia sebagai mahluk individu tidak dapat diragukan, karena setiap manusia dibekali keterampilan dan potensi tersendiri. Pengelolaan potensi diri secara maksimal menghasilkan keunggulan diri dalam bidang-bidang terkait yang digeluti. Melalui kerjasama tim, setiap anggota kelompok “ditantang” untuk mengontrol kemampuan/keunggulan individualis untuk melebur dengan keunggulan anggotan tim yang lain. Tim/kelompok membantu kita untuk mendengar lebih banyak, bahkan dalam sehari terkadang sebuah tim akan menghabiskan waktu untuk mendiskusikan satu permasalahan saja.

Para ahli menyatakan bahwa keberhasilan organisasi akan semakin bergantung pada kerja tim daripada bergantung pada individual-individual yang menonjol. Tracy (2006) menyatakan bahwa, “Kerja tim merupakan kegiatan yang dikelola dan dilakukan sekelompok orang yang tergabung dalam satu organisasi. Kerja tim dapat meningkatkan kerja sama dan komunikasi di dalam dan di antara bagian-bagian perusahaan. Biasanya kerja tim beranggotakan orang-orang yang memiliki perbedaan keahlian sehingga dijadikan kekuatan dalam mencapai tujuan perusahaan”.

Salah satu dosen saya yang menjadi pembimbing mata kuliah Studio Perencanaan Wilayah mengatakan bahwa kelompok dibentuk untuk menumbuhkan mentalitas kerjasama tim yang produktif. Satu pekerjaan bisa Anda selesaikan dengan lebih baik jika dikerjakan secara individu, tapi Anda akan mengalami kemiskinan ide, padahal sebagai mahasiswa, Anda dituntut untuk senantiasa menggali lebih banyak ide. Banyak orang yang berhasil secara individu namun gagal ketika bergabung dalam sebuah tim.

Pada pembentukan awal sebuah tim, belum terjadi gesekan persilangan pendapat yang signifikan, tahap ini masih berupa pengenalan. Memasuki tahap kedua fase storming, konflik mulai sering terjadi. Berdasarkan pengalaman, pemicu konflik pada tahap ini terletak pada penyerahan ide sepenuhnya pada satu orang saja. anggota lain merasa lebih suka mengerjakan daripada menyumbangkan ide.

Krisis ide menyebabkan anggota kelompok mudah berselisih paham. Namun perselisihan tersebut tidak berlangsung lama, pertemuan selanjutnya biasanya anggota kelompok mulai mereviev kemunduran yang telah terjadi, dan berusaha kembali untuk meningkatkan kualitas pekerjaan berdasarkan tanggungjawab yang diberikan.

1377369922672311619
Tension in Development Team (George Z.H. Zhu)

Manfaat besar yang saya rasakan adalah, saya merasa tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan teman-teman saya yang lain. Selama ini saya selalu merasa ide saya yang paling ketika mengerjakan tugas individu. Setelah bergabung dalam tim, saya akhirnya mendapat banyak pengetahuan baru dan ide segar dari teman sesama tim. Hal ini tentu menyehatkan psikologis akademik kita sebagai mahasiswa.

Saya berkesimpulan bahwa tim dibutuhkan untuk selalu mengingatkan kita sebagai orang yang menyandang label “penuntut ilmu” agar benar-benar melakoni kegiatan “menuntut” itu. Jangan merasa puas dengan menuntut ilmu melalui satu sumber saja yakni buku, ilmu brilian bahkan dapat kita peroleh dari teman, rekan kerja, dan anggota tim/kelompok. Dan semua ilmu brilian itu gratis, yang diperlukan adalah kerendahan hati untuk mau menerima dan mendengar, mengurangi keegoisan agar kita bisa merasakan manfaatnya.

1377370103837708648
kerangka analisis hasil gabungan ide antar anggota kelompok (dok.pri)

Comments