Rencana hidup tersusun layaknya jadwal harian
Mengejar makna atau menjadi pesakitan
Ketika pikiran tak lagi jernih
Jangan harapkan hati menjadi bersih
Lalu hidup seperti apa yang Kau harapkan?
Semua saling klaim, mencerabut hingga keakar-akar
Tak ada kesempatan untuk berkelakar
Karena hidup terlalu sukar
Lantas hidup seperti apa yang Kau harapkan?
Semua berlomba melahirkan anak
Harapan agar hidup lebih enak
Tatkala tangis sang anak memecah
Mereka menggerutu tak tentu arah, menyesal
Lalu hidup apa yang Kau harapkan?
Ada yang menjadi juri atas iman seseorang
Padahal diri sendiri tak lebih dari seorang pecundang
Banyak bicara soal ketidakadilan
Tapi aslinya sering berlaku curang
Lalu hidup apa lagi yang Kau harapkan?
Mereka terlalu berisik soal hidup mana yang lebih baik
Tapi luput melihat hakikat kehidupan
Mereka rajin berceramah
Tapi luput mengoreksi diri
Mereka bingung menghabiskan uang
Tapi lupa cara menjadi dermawan
Mereka rajin menghamba dunia
Tapi abai memelihara dunia
Mereka berikhtiar untuk akhirat
Tapi sesama manusia mereka laknat
Hidup, hanya bisa hidup jika mereka tahu bagaimana menjadi manusia
*Ratih Purnamasari*
Sumber gambar:http://www.sciencealert.com/images/articles/processed/comet-life_1024.jpg
Suka sekali.
ReplyDeleteBerbeda rasa rima dan kontemplasinya. Nampakbegitu diperhitungkan ketika ditulis.
Jempol empat.